SHOLAT KAFARAT
Source: http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/2013/07/shalat-kafarat-di-jumat-terakhir.html#.U9HTvEC8Q0M
Mohon dishare yah
Mengenai shalat kafarat (mengqodlo sholat lima waktu) adalah kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa sahabat, diantaranya oleh Ali bin Abi Thalib kw, dan terdapat sanad yang muttashil dan tsiqah kepada Ali bin Abi Thalib kw bahwa beliau melakukannya di Kufah.
Dan yang memproklamirkan kembali hal ini adalah AL Imam Al Hafidh Al Musnid Abubakar bin Salim rahimahullah, yaitu dilakukan pada setelah shalat jumat, pada hari jumat terakhir di bulan ramadhan, meng Qadha shalat lima waktu, Tujuannya adalah barangkali ada dalam hari hari kita shalat yang tertinggal, dan belum di Qadha, atau ada hal hal yang membuat batalnya shalat kita dan kita lupa akannya maka dilakukan shalat tersebut.
Mereka melakukan hal itu menilik keberkahan dan kemuliaan waktu hari jumat dan bulan Ramadhan. Adapun tatacaranya adalah sholat dengan niat qadha` . pertama sholat dhuhur, kemudian setelah salam langsung bangun sholat ashar qadha` dan begitu seterusnya sampai sholat subuh.
Tetapi jika tak dapat menghitung jumlahnya, dengan melakukan Shalat Sunnat kafarah.
Shalat kafarah Bersabda Rasulullah SAW : " Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di hari Jum'at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud (tasyahud akhir saja, tanpa tasyahud awal), tiap rakaat membaca 1 kali Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X .
Niatnya: ” Nawaitu Usholli arba’a raka’atin kafaratan limaa faatanii minash-shalati lillaahi ta’alaa”
Sayidina Abu Bakar ra. berkata "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400 tahun dan menurut Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh 1000 tahun. Maka bertanyalah sahabat : umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya ?". Rasulullah SAW menjawab, "Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang didekatnya/ lingkungannya."
Dan yang memproklamirkan kembali hal ini adalah AL Imam Al Hafidh Al Musnid Abubakar bin Salim rahimahullah, yaitu dilakukan pada setelah shalat jumat, pada hari jumat terakhir di bulan ramadhan, meng Qadha shalat lima waktu, Tujuannya adalah barangkali ada dalam hari hari kita shalat yang tertinggal, dan belum di Qadha, atau ada hal hal yang membuat batalnya shalat kita dan kita lupa akannya maka dilakukan shalat tersebut.
Mereka melakukan hal itu menilik keberkahan dan kemuliaan waktu hari jumat dan bulan Ramadhan. Adapun tatacaranya adalah sholat dengan niat qadha` . pertama sholat dhuhur, kemudian setelah salam langsung bangun sholat ashar qadha` dan begitu seterusnya sampai sholat subuh.
Tetapi jika tak dapat menghitung jumlahnya, dengan melakukan Shalat Sunnat kafarah.
Shalat kafarah Bersabda Rasulullah SAW : " Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di hari Jum'at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud (tasyahud akhir saja, tanpa tasyahud awal), tiap rakaat membaca 1 kali Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X .
Niatnya: ” Nawaitu Usholli arba’a raka’atin kafaratan limaa faatanii minash-shalati lillaahi ta’alaa”
Sayidina Abu Bakar ra. berkata "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400 tahun dan menurut Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh 1000 tahun. Maka bertanyalah sahabat : umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya ?". Rasulullah SAW menjawab, "Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang didekatnya/ lingkungannya."
Setelah selesai Sholat membaca Istigfar
10 x :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعِظِيْمِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَ أتُبُوْا إِلَيْكَ
Kemudian baca sholawat 100 x :
اللَّهُمَّ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا محمّد
Keuadian
menbaca basmalah, hamdalah dan syahadat
Kemudian membaca Doa kafaroh 3 x:
اَللَّهُمَّ يَا مَنْ لاَ تَنْفَعُكَ طَاعَتِيْ وَلاَ تَضُرُّكَ
مَعْصِيَتِيْ تَقَبَّلْ مِنِّيْ مَا لاَ تَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِيْ مَا
وَلاَ تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَا وَ إِذَا تَوَعِدُ
تَجَاوَزَ وَعَفَا
اِغْفِرْ لِيْ لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ اْلغِنَى وَجَهْدِ
اْلفَقْرِ إِلَهِيْ خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًاً وَرَزَقْتَنِيْ وَلَمْ
اَكُنْ شَيْئاً وَارْتَكَبْتُ اْلمَعَاصِيْ فَإِنِّيْ مُقِرٌّ لَكَ
بِذُنُوبِيْ فَإِنْ عَفََوْتَ عَنِّيْ فَلاَ يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئاً وَإِنْ
عَذَبْتَنِيْ فَلاَ يَزِدُ فِيْ
سُلْطَاِنكَ شيئاً اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِّيْ لاَ أَجِدُ مَنْ
يَرْحَمْنِيْ سِوَاكَ فَاغْفِرْ لِيْ مَا بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ
خَلْقِكَ اِرْحَمْنِيْ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيَا رَجَاءَ السّائِلِيْنَ
وَيَا أَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ إِرْحَمْنِيْ بِِرَحْمَتِكَ
الْوَاسِعَةَ أَنْتَ أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَاَلمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِللْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ وَتَابِعِ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ ربّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ
وصل الله على سيّدنا محمّد وعلى ألِهِ وصحبه وسلّم تسليمًا كثيرًا
والحمد لله ربّ العالمين. أمين
Allahumma yaa man laa tan-fa'uka
tha'atii wa laa tadhurruka ma'shiyatii taqabbal minnii ma laa yanfa'uka
waghfirlii ma laa yadhurruka ya man idzaa wa 'ada wa fii wa idzaa tawa'ada
tajaa wa za wa'afaa ighfirli'abdin zhaalama nafsahu wa as'aluka. Allahumma innii
a'udzubika min bathril ghinaa wa jahdil faqri ilaahii khalaqtanii wa lam aku
syai'an wa razaqtanii wa lam aku syaii'in wartakabtu al-ma'ashii fa-innii
muqirun laka bi-dzunuubii. Fa in
'afawta 'annii fala yanqushu min mulkika syai'an wa-in adzdzaabtanii falaa
yaziidu fii sulthaanika syay-'an. Ilaahii anta tajidu man tu'adzdzi buhu
ghayrii wa-anaa laa ajidu man yarhamanii ghaiyraka aghfirlii maa baynii wa
baynaka waghfirlii ma baynii wa bayna khlaqika yaa arhamar rahiimiin wa yaa
raja'a sa'iliin wa yaa amaanal khaifiina irhamnii birahmatikaal waasi'aati anta
arhamur rahimiin yaa rabbal 'aalaamiin. Allahummaghfir lil mukminiina wal
mukminaat wal musliimina wal muslimaat wa tabi' baynana wa baynahum bil
khaiyrati rabbighfir warham wa anta khairur-rahimiin wa shallallaahu 'alaa
sayidina Muhammadin wa 'alaa alihii wa shahbihi wasallama tasliiman katsiiran
amiin. (3 kali)
Artinya;
Yaa Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagiMu dan segala
perbuatan maksiatku tiada merugikanMu. Terimalah diriku yang tiada artinya
bagiMu. Dan ampunilah aku yang mana ampunanMu itu tidak merugikan bagiMu. Ya
Allah, bila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janjiMu. Dan apabila Engkau
mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancamanMu. Ampunilah hambaMu ini yang
telah menyesatkan diriku sendiri, aku telah Engkau beri kekayaan dan aku
mengumpat di saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku Engkau ciptakan aku dan
aku tak berarti apapun. Dan Engkau beri aku rizki sekalipun aku tak berarti
apa-apa, dan aku lakukan perbuatan semua ma'siat dan aku mengaku padaMu dengan
segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku tidak mengurangi keagunganMu
sedikitpun, dan bila Kau siksa aku maka tidak akan menambah kekuasaanMu, wahai
Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Kau siksa selain aku. Namun
bagiku hanya Enakau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepadaMu.
Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hambaMu. Ya Allah
Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan
tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan pengampunanMu
yang luas. Engkau yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang
memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mu'min dan
mu'minat, muslimin dan muslimat dan satukanlah aku dengan mereka dalam
kebaikan. Wahai Tuhanku ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Washollallahu 'Ala sayyidina Muhammadin wa'ala
alihi wasohbihi wasalim tasliiman kasiira. Amin.
Fadilahnya :
Sayidina
Abu Bakar ra. berkata " Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400 tahun dan menurut
Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh 1000 tahun. Maka bertanyalah
sahabat : umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa
kelebihannya ?". Rasulullah SAW menjawab, " untuk kedua orang tuanya,
untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang
didekatnya/ lingkungannya.
Catatan:
Diambil
dari kitab "Majmu'atul Mubarakah", susunan Syekh Muhammad Shodiq
Al-Qahhawi.
Waktu pelaksanaan shalat ini dapat dilakukan antara waktu setelah
Dhuha hingga sebelum Ashar, pada hari Jum'at terakhir di bulan suci Ramadhan.
** Sebagian dikatakan bisa
dikerjakan setiap jum’at terakhir setiap bulan.
Menurut kitab Sarhul yaqutatil
faridah; dilakukan di akhir Jumat tiap bulan, tiap rakaat baca Alfatihah 1x,
ayat kursi 1x alkausar 15x. Setelah salam baca; Istighfar 10x dan Sholawat 15x
*** Dalam
riwayat Syaidatina Fatimah Az-zahrah Ra. tiap dua rakaat masing - masing
satu tasyahud dan salam dan membaca doa ini :
اللهم ياسابق الفوت وياسامع الصوت ويا محيي العظام بعد الموت اللهم
صلي على محمد
وال محمد واجعل لي من أمري فرجا ومخرجا مما
انا فيه انك تقدر وأنا لاأقدر وانت تعلم وانا لاأعلم وأنت عليم الغيوب يا واهب العطايا
وياغافر الخطايا ياسبوح ياقدوس يارب الملائكة والروح رب أغفر وارحم وتجاوز عما تعلم
انك انت
الاعز والاجل الاكرم وانت العلي الاعظم
ياساتر العيوب ياذا الجلال والاكرام برحمتك ياارحم الراحمين
Shalat untuk meng-kafarati shalat-shalat kita yang
pernah kita tinggalkan sejak kita akil baligh hingga saat ini. Tapi
bukan artinya setelah shalat kafarat kita tak perlu shalat lagi, tapi
setelah shalat kafarat, kita harus lebih menjaga Shalat kita.
Kata Sayyidina Abubakar dan Umar ra; "Shalat ini bisa menjadi penebus shalat 500 tahun. Kata Sayyidina Ali "1000 tahun".
Umur manusia tak sampai 100 tahun kurang lebihnya, lalu untuk siapa sisanya? bisa dihadiahkan kepada orangtua kita, istri/suami, anak, cucu, dan shahabat lainnya.
MARI HADIRI...